Oleh-oleh dari Malaysia

Keluarga saya memang Indonesia banget, mereka selalu nitip pesan “hati-hati dijalan ya kak, jangan lupa oleh-oleh”. Saya memang tidak bisa merubah mindset ini, dimana oleh-oleh adalah sebuah kewajiban untuk para traveler. Tapi keluarga saya tidak terlalu ekstrim dan rasanya memang hampa pulang liburan gak bawa oleh-oleh.

Processed with VSCO

Central Market

Malaysia, sebuah Negara yang sudah ada beberapa capnya di paspor saya. Tiket yang relatif murah dan juga makanannya yang lebih cocok di lidah saya membuat saya mau balik lagi kesana. Kuala Lumpur selalu saya kunjungi saat pergi ke Malaysia, karena pesawat yang saya tumpangi selalu dimulai dari KLIA. Liburan ke Malaysia yang kemarin saya sengaja meluangkan waktu lebih lama di Kuala Lumpur. Dan liburan kemarin juga saya membeli banyak oleh-oleh yang mungkin bisa jadi referensi kamu dalam memilih oleh-oleh dari Malaysia.

img_3570

Central market memang sebuah surga di Kuala Lumpur. Wanita mana yang bisa menahan diri untuk berbelanja? Jika memang saya tidak bersama dengan abang kesini, mungkin saya bakalan khilaf menjajankan uang sisa untuk makan di hari itu dan juga ongkos untuk ke bandara hehe. Saya memang sulit dikontrol jika sudah menemukan tempat berbelanja menarik.

 

Muruku ikan adalah snack asli dari Malaysia. Saya gak mau menyia-nyiakan waktu kunjungan ke Malaysia dan membeli si Muruku ikan ini. Snack berperisa ikan yang dibungkus di plastik kecil layaknya ciki di Indonesia. Kalo disini sekelas dengan Chuba atau ciki Zeki (ketauan kan jajanan saya…) tapi bedanya, Muruku ikan ini tidak terasa menyengat dan untuk lidah saya yang sudah sering mencicipi ciki dengan MSG yang tinggi, snack seharga 10 ringgit ini terasa berbeda. Saya langsung cek kemasannya, tidak ada kandungan MSG tertera disini. Tapi saya masih meng-under estimate, mana mungkin penjual membeberkan keburukannya? Tapi lidah tidak dapat berbohong, saya hanya merasakan rasa yang normal saja di Muruku ikan ini. Dan saya menyesal Cuma beli sebungkus (isi 30 pcs). Percayalah, makan snack ini gak cukup kalo Cuma satu bungkus.

Cokelat Beryl’s yang terkenal di Malaysia. Saya membeli beberapa untuk adik-adik dirumah karena kami keluarga pecinta cokelat dan saya gak mau kejadian yang lalu terulang. Disaat saya Cuma beli 2 toples coklat dan alhasil 3 hari sudah ludes. Saya menyesal!

img_3593

Cokelat Alfredo Green Tea ini juga favorit saya, walalupun ada keterangan impor dari Jakarta, tapi saya belum pernah ketemu cokelat ini di Indonesia. Harganya lumayan mahal sekitar 30 ringgit, tapi biasanya sang penjual akan memberikan diskon menjadi 50 ringgit/2toples.

 

Oatchoco adalah snack berikutnya yang direkomendasikan sama penjaga took untuk saya icip-icip. Snack oatmeal dilapisi coklat ini rasanya nagih! Ada 2 varian, cokelat dan cokelat putih. Merek yang terkenal adalah Twinfish, tapi untuk yang varian Green Tea saya membeli dengan merek lain. Masing-masing berisikan 45 pcs dengan harga 10 ringgit.

img_3572

Cadburry dan Milo nuggets juga dijual disini dalam bentuk satu bungkus besar berisikan beberapa sachet didalamnya. Dan pastinya dengan menggunakan bahasa Malaysia, rasanya sama saja dengan yang dijual di Indonesia tapi cenderung murah. Untuk cemilan ini harganya bisa dibilang mahal juga, 50 ringgit untuk 3pak. Kitkat Green tea juga lumayan murah dibandingkan di Indonesia tapi tergantung dimana kamu membelinya dulu. Kemarin saya sempat jajan cemilan saat perjalanan Kuala Lumpur-Butterworth dan disini cemilannya mahal. Tapi di beberapa Seven Eleven yang saya datangi harganya cenderung lebih murah.

Saya menemukan cokelat tiramisu seperti yang saya beli waktu pertama ke Malaysia, tapi hanya beda merek saja. Tapi memang ada uang ada barang, cokelat tiramisu Alfredo yang pertama kali saya beli memang rasa cokelatnya lebih mantap dan harganya juga lebih mahal. Setelah di kurs ke rupiah, cokelat tiramisu Alfredo sekitar 80.000 rupiah dan cokelat tiramisu yang saya beli ini hanya 50.000 rupiah.

img_3571

Permen susu cap kelinci yang sangat saya suka semasa kecil juga ada disini. Saya tidak begitu memperhatikan ada berapa pieces didalamnya, karena rindu yang tak terbendung saya langsung membelinya. Harganya 10 Ringgit!

Selain coklat toples yang bisa langsung ‘hap’ ada juga coklat kecil-kecil layaknya permen dijual disini per kiloan. Untuk kalian yang merasa keberatan atau kebanyakan membeli perkilo bisa juga membeli cokelat yang sudah dibungkus per 10pcs. Jadi bisa beli banyak varian tanpa keberatan bagasi. Coklat edisi 10pcs ini dijual masing-masing 5 ringgit.

Saya juga membeli beberapa souvenir di pasar ini. Saya bandingkan harganya lebih murah ketimbang di Chinatown. Kunci utamanya harus bersedia berkeliling untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Karena walaupun mereka menjual barang yang sama namun ada beberapa kios yang menjual lebh murah walaupun hanya berbeda 1 sen. Tapi karena saya orangnya sangat teliti untuk mengirit jadi saya sangat memperhatikan hal-hal detail seperti ini.

Kamu punya tempat lain untuk berbelanja di Malaysia? Feel free for sharing on the comments below 🙂

2 pemikiran pada “Oleh-oleh dari Malaysia

Tinggalkan komentar