Ketinggalan Pesawat :(

Ini cerita perjalanan pertama saya ke Thailand yang penuh dengan drama –melebihi drama FTV. Everything happens for a reason, dan saya percaya akan hal itu.

Bulan Desember 2016 menjadi bulan yang paling saya nantikan, have a trip to Thailand! Saya sangat mengagumi negara ini, selain karena biaya hidup yang murah dan juga banyak tempat wisata, saya juga penasaran dengan kabar lady boy Thailand yang katanya menyaingi kecantikan asli wanita beneran.

Semua berawal dari sebuah tiket seharga 750ribu rupiah CGK-SIN-BKK. Tanpa pikir panjang saya langsung booking tiket itu dan melewati beberapa bulan dengan perasaan deg-deg-an. Akhirnya ke Thailand juga!

Hari demi hari saya lalui dengan gak sabar, dan akhirnya tiba waktunya untuk ke bandara. Saya sudah sangat prepare dengan peralatan saya. Flight jam 8 malam dari Soekarno-Hatta dan terjadilah beberapa peristiwa tragis. Ibu saya yang saat itu harus dirujuk ke rumah sakit dan ayah saya yang “ngebet” nganterin saya ke bandara membuat jam keberangkatan saya molor dari rumah. Perasaan sudah berkecamuk saat melihat jalanan yang sangat padat dengan arus pulang kantor dan berakhir pada insiden “salah belok”, akhirnya saya menyerah dan menyambung dengan ojek online ke bandara. Tapi mungkin memang bukan rejeki saya, saya telat check-in.

Saya sampai di konter check in maskapai 15 menit sebelum jam penerbangan. Tiket hangus dan saya gagal pergi ke Thailand malam itu. Dan jujur saya menulis blog ini dengan hati yang kembali teriris mengingat tiket murah yang hangus tersebut. Hancur, hati saya hancur, melebihi ditinggal nikah sama mantan. Sesungguhnya kejadian ini menyakitkan banget, saya gak pernah patah hati sampai sebegininya (nangis bombay).

Setelah kejadian memohon –memelas kepada crew maskapai dan akhirnya ditolak, saya mencoba tenang, mencari tempat duduk di pojok bandara seraya berpikir, mau gimana nasib saya hari ini? Saya bisa saja pulang kerumah dan melupakan impian pergi ke Thailand, toh besok-besok juga saya bisa kesana lagi. Tapi saya bukan orang yang seperti itu.

Coba bayangkan, saya sudah merelakan meminta cuti dari kantor, menyusun itinerary selama di Thailand dan pastinya menyisikan sebagian besar gaji dua bulan kebelakang untuk keperluan disana, terus karena tiket hangus masa saya harus menyerah?

Oke, saya telpon ayah saya. Meminta bantuan beliau untuk transfer uang. Ya, saya mau beli tiket baru. Gila? Memang. Urusan uang itu nomer kedua, yang penting SAYA HARUS KE THAILAND!

Dari kejadian ini saya belajar, naik pesawat gak seperti naik bus. Dan cukuplah drama ketinggalan pesawat hanya dialami oleh saya, kamu jangan. Pastikan kamu sudah sampai di bandara 2 jam sebelum waktu terbang, untuk penerbangan domestik. Kalau kamu mau ke luar negeri, 3 jam sebelum penerbangan sudah dibilang mepet. Ingat, kamu bukan Syahrini yang punya banyak uang untuk menyewa jet pribadi.

Punya barang di bagasi? Berarti kamu harus nambah lagi 1 jam lebih awal dari waktu yang saya sebutkan diatas. Untuk penerbangan internasional, waktu di imigrasi juga gak bisa ditentukan. Terkadang 5 menit tapi kalau lagi membludak bisa menunggu sekitar 45 menit sampai 1 jam lamanya. Dan bandara itu gak kaya terminal Blok M yang hanya segitu-gitu aja. Bandara itu luas coy, dari imigrasi ke gate terbang aja bisa 30 menit kecepatan lari marathon.

Dan semenjak hari itu, saya selalu berangkat dari rumah 4 jam sebelum jam terbang saya. Lebih baik datang terlalu cepat daripada datang terlambat, percayalah.

Tinggalkan komentar