Landmark Kuala Lumpur

Belum ke Malaysia kalau belum berfoto dengan latar belakang Menara Kembar Petronas dan KL Tower! Sebuah landmark memang sangat menarik untuk saya. Rasanya kurang aja kalau ke sebuah tempat tanpa mengunjungi landmark tersebut. Walaupun terkadang susah, karena orang lain pun sangat ingin berfoto dengan landmark tersebut, tapi hal itu menjadi sebuah tantangan sendiri untuk saya mendapatkan jepretan terbagus untuk saya koleksi.

5j1w-a8bghayutv-img_1437

Di kunjungan pertama saya ke Malaysia kami berhasil mendapatkan foto dengan latar belakang menara Petronas. Untuk menuju ke Petronas sangat mudah, kamu bisa menggunakan jasa transportasi umum seperti Rapid KL, bus Go-KL dan juga taksi. Atau jika kamu mau menikmati Kuala Lumpur dengan berjalan kaki, bisa menggunakan jembatan pejalan kaki dari Pavilion sampai ke KLCC. Walaupun jarak tempuh yang lumayan jauh, namun dengan jembatan pejalan kaki ini kamu akan aman tanpa khawatir tersesat atau tertabrak kendaraan bermotor.

img_3549

Petronas saat malam hari

Waktu terbaik untuk ke menara Petronas menurut saya adalah malam. Menara kembar terlihat sangat gagah dengan kerlipan lampu. Menara Petronas tidak mengenal malam, karena selalu ramai pengunjung. Agak susah memang mendapatkan jepretan bagus saat banyak orang. Biasanya lewat dari jam 12 malam pengunjung sudah mulai sepi, ditambah lagi saya datang di hari kerja, bukan akhir pecan. Mungkin saat di akhir pecan pengunjungnya bisa lebih ramai. Kebanyakan pendatang adalah turis mancanegara.

Kalau kamu mau merasakan sensasi melintasi di jembatan penghubung antara Petronas, kamu bisa mencoba untuk datang siang hari. Saya baca di beberapa blog, ada juga galeri KLCC yang berisikan tentang pembangunan menara Petronas. Untuk biaya menaiki jembatan penghubung Petronas dan juga galerinya saya kurang tau. Mungkin next time saya akan mencobanya.

Processed with VSCO

Menara KL

Keesokan harinya kami mengunjungi Menara KL dengan bus Go-KL, biayanya gratis. Tapi harus sabar menunggu dan jarang banget mendapat tempat duduk disini.

Kalau kamu mau melihat Kuala Lumpur dengan jelas, bisa banget kesini. Untuk menaiki KL Tower ini memang dikenakan biaya, dan saya kurang tau berapa. Sepertinya mahal dan akhirnya kami mengurungkan niat untuk naik ke atas KL Tower. Butuh perjuangan extra untuk berhasil mendatangi menara ini, karena jalanan yang harus ditempuh sangat mendaki. Saya sempat menyerah ditengah jalan, sampai akhirnya kami sadar kalau ada free shuttle dari gerbang masuk sampai ke menara KL. Untuk foto-foto di tamannya gratis kok, jadi walaupun gak bisa naik ke atas menara kami bisa menikmati taman dan di KL Tower ini.

Tersedia juga mini zoo, Blue Coral dan Kuala Lumpur Upside down House layaknya di Penang. Ini juga membutuhkan tiket masuk yang gak gratis untuk menikmatinya. Mini zoo ini speerti kebun binatang mini dengan koleksi baby animal yang bisa diajak berfoto didalamnya. Di spanduknya, Blue Coral sama dengan Sea World namun sepertinya dalam versi kecil, karena ruang untuk Blue Coral ini gak sebesar Sea World. Kuala Lumpur Upside down House adalah rumah terbalik dan tempat narsis unik sama seperti Upside Down House di Penang, lagi dan lagi dalam versi kecilnya.

Kami gak menikmati wahana apa-apa di KL Tower. Setelah puas berfoto-foto di halaman KL Tower dan tentunya didepan tempat-tempat yang saya sebutkan diatas, kami menunggu free shuttle untuk turun kebawah.

Menikmati landmark kota Kuala Lumpur memang menyenangkan. Walaupun saya kurang puas karena belum menaiki salah satu dari landmark tersebut. Dan hal itu menjadi motivasi saya menabung, jika ada saatnya nanti saya bisa kembali ke Kuala Lumpur, saya akan mencoba untuk melihat Kuala Lumpur dari ketinggian.

Tinggalkan komentar